Selasa, 09 Desember 2008

Hanya Butuh 2 Minggu Untuk Hamil

World Health Organisation (WHO) mendefinisikan, pasangan dikatakan tidak subur jika terjadi ketidakberhasilan dalam konsepsi setelah berhubungan seksual tanpa kontrasepsi selama dua tahun. Tahun pertama perkawinan pasangan diharapkan menunggu untuk melihat potensi kehamilan dan tahun berikutnya, pasangan sudah harus mulai mengeksplorasi penyebab ketidaksuburan. Ibu punya alternatif bayi tabung untuk momogan. Apalagi, kini telah ada penyerdehanaan yang membuat ibu lebih nyaman.

Indonesia merupakan negara dengan populasi yang sangat besar. Tidak heran jika jumlah pasangan yang sulit punya anak juga sangat besar. Jumlah persentasenya diperkirakan 12 – 15 persen, hampir sama dengan seluruh dunia. Bayangkan kota Jakarta dengan populasi sekitar 10 juta penduduk dansekitar 2 juta di antaranya adalah usia subur. Dari jumlah itu, diperkirakan 240 ribu pasangan mengalami kesulitan untuk hamil setiap tahunnya.

Faktor – faktor penentu pasangan sulit punya anak, diantaranya usia wanita, lama infertilitas (tidak subur), kurang olahraga, merokok, konsumsi alcohol, memakai narkoba, paparan lingkungan, radiasi kerja dan lainnya. Data pada laboratorium klinik bayi tabung Morula IVF Jakarta menunjukkan lebih dari 60 persen penyebab infertilitas terletak pada faktor pria dan 85 persen diantaranya tidak dapat diperbaiki, dengan kata lain kecil kemungkinan untuk subur.

Dahulu penanganan infertilitas di Indonesia lewat pengobatan reproduksi dibantu dianggap sebagai pilihan terakhir dan hanya bagi pasangan ekonomi mampu. Namun, sejak 10 tahun terakhir perkembangan pesat dengan keberhasilan memuaskan ditunjukkan oleh teknologi program reproduksi dibantu, salah satunya bayi tabung. Varisai pengobatan lewat program bayi tabung tergantung dari indikasi medis, artinya pasien tidak bisa secara tiba-tiba ingin mengikuti program bayi tabung, diantaranya permasalahan sperma ringan hingga berat seperti azoospermia (cairan sperma yang tidak mengandung spermatozoa), endometriosis berat, saluran telur yang tersumbat, ataupun antibody antisperma.

Program Bayi Tabung merupakan upaya meningkatkan kemungkinan pasangan untuk hamil dengan cara mempertemukan sel telur istri dengan sperma suami di laboratorium yang setelah diinkubasi akan ditanamkan kembali ke rahim ibu. Penyederhanaan bayi tabung juga diselaraskan dengan perkembangan teknologi obat-obatan, diantaranya obat stimulasi ovarium, obat untuk merangsang pematangan akhir telur, obat untuk menguatkan dinding rahim, dan sebagainya.

Program berlangsung selama enam minggu di mana pada proses awal pasien dituntun untuk mengikuti proses stimulasi (rangsangan) lewat suntikan hormon FSH dengan harapan agar sel telur yang biasanya hanya dikeluarkan satu perbulan, bisa antara 5 – 10 sel telur perbulan. Suntikan hormon diberikan sekali sehari selama 10 – 14 hari, pada kondisi telah mencapai 10 telur dalam satu siklus, telur diambil (tindakan petik telur) untuk dipertemukan dengan sperma di laboratorium khusus.

Pengambilan telur dilakukan saat telur matang, kurang lebih dua minggu setelah haid atau pada masa subur menggunakan jarum yang ukurannya sebesar ukuran sperma. Jadi, sebenarnya apa yang dilakukan jarum itu sama dengan apa yang dilaukan sperma kepada sel telur pada pembuahan secara umum. Selanjutnya, pertumbuhan embrio dimonitor dengan ultrasonografi (USG).

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Promosikan artikel anda di www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, & game online untuk para netter Indonesia. Salam!
http://selebritis.infogue.com/angelina_jolie_hamil_kembar_lagi_